Halaman

Senin, 24 Maret 2014

BAB IV KARANGAN ILMIAH

Nama    : Janu Busniati
Npm    : 1321783
Kelas    : 3EA04


BAB IV

4. Karangan Ilmiah (Non Ilmiah dan Tidak Populer)

A. Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

B. Macam, Jenis, dan Bentuk Karangan

1. Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

2. Deskripsi
Deskripsi adalah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya.

3. Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagi catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi ;
 Menentukan topik/tema
 Menetapkan tujuan
 Mengumpulkan data dari berbagai sumber
 Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

4. Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk menyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan. Pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh analogi dan sebab akibat. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

5. Persuasi
Persuasi adalah suatu bentuk pengaruh sosial. Persuasi adalah proses membimbing diri sendiri atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau tindakan dengan cara rasional dan simbolik (meskipun tidak selalu logis).

C. Ciri-ciri Karangan Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
    Manfaat penyusunan Karya Ilmiah bagi penulis adalah sebagai berikut :
    • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
    • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
    • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
    • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
    • Memperoleh kepuasan intelektual;
    • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
    • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
• Bagian Pembuka
• Bagian Isi
• Pendahuluan
• Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
• Metodelogi Penelitian
• Hasil Penelitian
• Bagian Penunjang

D. Ciri-ciri Karangan Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri kaya tulis non-ilmiah :
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
• Fakta yang disimpulkan subyektif,
• Gaya bahasa konotatif dan populer,
• Tidak memuat hipotesis,
• Penyajian dibarengi dengan sejarah,
• Bersifat imajinatif,
• Situasi didramatisir,
• Bersifat persuasif,
• Tanpa dukungan bukti.

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

E. Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

Ciri-ciri karya tulis ilmiah populer ;
 Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
• Struktur
• Komponen dan substansi
• Sikap penulis
• Penggunaan bahasa

 Menurut (Wardani, 2006:1.6) ciri-ciri karya ilmiah, yaitu :
• Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
• Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenarannya.
• Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
• Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, disamping istilah yang bersifat denotatif.
• Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

 Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah popular menurut (Hakim, 2004:57) diurutkan sebagai berikut :
• Bahan berupa fakta yang objektif.
• Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
• Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
• Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.

PERTANYAAN

1. Karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Pengertian dari …
    a. Karangan*            c.  Kaya Tulis
    b. Karya Ilmiah            d.  Karya non-ilmiah

2. Dongeng, carpen, novel, drama, dan roman adalah jenis-jenis dari karya…
    a. Ilmiah            c.  Tulis
    b. Non-ilmiah*            d. Abstrak

3. Apa saja jenis-jenis karangan ?
    a. Deskripsi            c.  Argumentasi
    b. Eksposisi            d.  Semua jawaban benar*

4. Satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya. Pengertian dari…
    a. Eksposisi            c.  Argumentasi
    b. Deskripsi*            d.  Persuasi

5. Salah satu jenis karya ilmiah, antara lain …
    a. laporan penelitian*
    b. Menentukan topik/tema
    c. Menetapkan tujuan
    d. Mengumpulkan data dari berbagai sumber

Minggu, 23 Maret 2014

BAB III BERPIKIR INDUKTIF

Nama    : Janu Busniati
Kelas    : 3EA04
Npm    : 13211783


BAB III

3. Berpikir Induktif

A. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Macam-macam generalisasi :
 Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.

 Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

a. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna ;
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenarannya apabila melalui prosedur pengujian yang benar.

b. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah :
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/tidak umum.

B. Hipotesis dan Teori

a) HIPOTESIS
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, diantaranya :
1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori.
2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuan dapat keluar dari dirinya sendiri.

Hipotesis dalam penelitian, yaitu :
 Untuk menguji teori,
 Mendorong munculnya teori,
 Menerangkan fenomena sosial,
 Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
 Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

Ciri-ciri karakteristik hipotesis yang baik dan benar :
1. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi.
2. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secara operasional.
3. Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti.
4. Hipotesis harus bebas nilai.
5. Hipotesis harus dapat diuji.
6. Hipotesis harus spesifik.
7. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel.

Tahap-tahap pembentukan hipotesis secara umum ;
• Penentuan masalah.
• Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).
• Pengumpulan fakta.
• Formulasi hipotesa.
• Pengujian hipotesa.
• Aplikasi/penerapan.

b) TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan mengendalikan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
    Ada beberapa elemen teori, yaitu ;
        1) Elemen yang pertama yaitu Konsep. Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan simbol atau kata. Konsep dibagi dua yaitu simbol dan definisi.
        2) Elemen yang kedua yaitu Scope. Dalam teori ini seperti yang dijelaskan diatas memiliki konsep yang bersifat abstrak dan kongkret.
        3) Elemen yang ketiga yaitu Relationship. Teori ini merupakan sebuah relasi dari konsep-konsep secara lebih jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep berhubungan.

c. Analogi
Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.

d. Hubungan Klausa
Sebuah kalimat paling sederhana yang terdiri dari satu klausa sedangkan kalimat yang lebih rumit dapat terdiri dari beberapa klausa dan satu klausa dapat juga terdiri dari beberapa klausa.
Klausa pada umumnya dibagi menjadi klausa dependen dan klausa independen. Sebuah klausa independen dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat sedangkan klausa dependen harus terhubung dengan klausa lainnya. Klausa independen dapat berupa anak kalimat atau kalimat yang setara dengan klausa yang lainnya.

e. Induksi dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan analogi ?
    a. Salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada*
    b. Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat
    c. Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
    d. Proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum

2. Terdiri dari apa saja elemen teori ?
    a.Elemen Konsep                c.  Elemen Scope
    b. Semua jawaban benar*            d.  Semua jawaban salah

3.Pada umumnya klausa dibagi menjadi…
    a. Diferensial dan Dependen        c.  Independen dan Inferensial
    b. Dependen dan Independen*        d. Inferensial dan Diferensial

4. Bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan. Pengertian dari…
    a. Eksposisi                c. Teori*
    b. Analogi                d.  Hipotesis

5. Hipotesis dalam penelitian, yaitu …
    a. Untuk menguji teori            c.  Menerangkan fenomena sosial
    b. Mendorong munculnya teori        d.  Semua jawaban benar*


BAB II BERPIKIR DEDUKTIF

Nama    : Janu Busniati
Npm    : 13211783
Kelas    : 3EA04



BAB II

2. Berpikir Deduktif

A. Silogisme Kategorial

Silogisme kategor ial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Hukum-hukum Silogisme Katagorik:
 Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
 Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
 Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
 Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan.
 Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan.
 Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya.
 Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor.
 Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.

B. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik :
o Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
o Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
o Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
o Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.

Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik adalah :
 Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
 Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah - salah)
 Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah - salah)
 Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.

C. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

D. Silogisme Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

PERTANYAAN
1. Kalimat yang tepat untuk premis minor yang mengakui salah satu alternatif konklusi sah yaitu…
    a. Budi menjadi guru atau pelaut*
    b. Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogyakarta
    c. Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak pengusaha akan gelisah
    d. Jika politik pemerintah dilaksankan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul

2. Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga. Merupakan hukum dari silogisme…
    a. Alternatif            c.  Entimen
    b. Kategorial*            d.  Hipotesis

3. Premis minor yang mengakui bagian antecedent. Pengertian dari…
    a. Silogisme Alternatif        c.  Silogisme Entimen
    b. Silogisme Hipotesis*        d. Silogisme Kategorial

4. Silogisme yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah…
    a. Silogisme Alternatif        c.  Silogisme Entimen*
    b. Silogisme Hipotesis        d.  Silogisme Kategorial

5. Contoh dari kalimat entimen adalah…
    a. Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu*
    b. Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul
    c. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan paksa
    d. Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah



BAB I PENALARAN

Nama     : Janu Busniati
Npm     : 13211783
Kelas     : 3EA04

BAB I

1. Penalaran

A. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan emperik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif :
1. Metode Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.

2. Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

B. Inferensi dan Implikasi
a) Inferensi
• Sebuah pekerjaan bagai pendengar (pembaca) yang selalu terlibat dalam tindak tutur selalu siap dilaksanakan ialah inferensi.
• Inferensi atau kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis.
• Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaanya.

Jenis-jenis Inferensi antara lain ;
o Inferensi Langsung
o Inferensi Tak Langsung

Dalam Inferensi terdapat Statistika Inferensia yang mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data (contoh) atau juga sering disebut dengan sample untuk kemudian sampai pada peramalaan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi).
Sebaran Normal yang sering dipakai dalam uji hipotesis di statistika inferensia.

b) Implikasi
Imlikasi dapat merujuk kepada :
• Dalam manajemen :
a. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisi, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
b. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan

• Dalam Logika :
a. Implikasi logis dalam logika matematika
b. Kondisional material dalam falsafah logika

• Dalam Linguistik :
a. Impliasi (Pragmatis)
b. Entaimen (Pragmatics)

Kegunaan lain :
• Dalam matematika, fungsi dapat merupakan implisit.
Diagnosa medis (penyelidikan ilmiah), dalam ilmu kedokteran forensik, hipotesis penyebab adalah implikasi atau indikasi alasan pada kondisi yang dapat ditemukan yang dapat memberikan penyebab.

C. Wujud Evidensi
    Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengakuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami sesuatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.

D. Cara Menguji Data
 Data adalah catatan atas kumpulan fakta.
 Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
 Bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
 Data diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi.
Intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

E. Cara Menguji Fakta
 Dalam keilmuan fakta
Suatu hasil pengamatan yang objektif  dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.

 Di luar keilmuan fakta
i. Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui secara luas
ii. Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta.
iii. Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
iv. Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
v. Informasi mengenai subjek tertentu
vi. Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna

F. Cara Menilai Otoritas
1) Kekuasaan yang sah yang diberikan kepada lembaga di masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya
2) Hak untuk bertindak
3) Kekuasaan ; wewenang
4) Hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang lain

PERTANYAAN
1. Prose berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian disebut …
    a. Proposisi                    c.  Fakta
    b. Penalaran*                    d.  Deduktif

2. Tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan merupakan pengertian dari ..
    a. Implikasi kebijakan                c.  Implikasi prosedural*
    b. Implikasi logis                d.  Implikasi pragmatis       

3. Apa yang dimaksud dengan Inferensi Langsung ?
    a. Inferensi yang berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaanya
    b. Inferensi yang kesimpulannya ditarik hanya satu premis*
    c. Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis
    d. Tidak ada jawaban yang benar

4. Segala sesuatu yang terungkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan disebut dengan …
    a. Fakta*                    c.  Proposisi
    b. Data                        d.  Otoritas

5. Apa itu yang dimaksud dengan data ?
    a. Sesuatu yang terungkap oleh indra manusia
    b. Data nyata yang terbukti
    c. Suatu pengamatan yang objektif
    d. Catatan atas kumpulan fakta*